MASIGNASUKAv101
4912925034064489519

Perbedaan Pelet, Susuk, dan Ilmu Pengasihan

Perbedaan Pelet, Susuk, dan Ilmu Pengasihan
Add Comments

Perbedaan Pelet, Susuk, dan Ilmu Pengasihan

Panduan lengkap memahami tiga praktik spiritual populer di Indonesia, tujuan, metode, dan risikonya.

Waktu baca ± 6 menit Update: Edukasi

Pendahuluan

Dalam dunia spiritual Jawa dan Nusantara, istilah pelet, susuk, dan ilmu pengasihan sering kali muncul berdampingan. Banyak orang mengira semuanya sama, padahal ketiganya memiliki tujuan, metode, dan risiko yang berbeda. Artikel ini membahas perbedaan mendasar agar tidak salah kaprah.

Apa itu Pelet?

Pelet adalah praktik spiritual untuk menarik simpati, rasa sayang, atau cinta seseorang. Metodenya beragam, mulai dari doa, mantra, rajah, hingga penggunaan media seperti foto atau benda pribadi target.

Kelebihan: Efeknya bisa relatif cepat terasa.

Risiko: Jika dilakukan tanpa etika, bisa menimbulkan “balikan” atau ikatan tidak sehat.

Apa itu Susuk?

Susuk adalah benda kecil (misalnya jarum emas, berlian, atau batu khusus) yang ditanam secara gaib ke dalam tubuh. Tujuannya adalah meningkatkan aura daya tarik, pesona, dan kharisma seseorang.

Kelebihan: Meningkatkan kepercayaan diri, pesona terlihat natural.

Risiko: Tidak semua orang cocok, jika tidak dirawat bisa menimbulkan efek negatif atau energi berat.

Apa itu Ilmu Pengasihan?

Ilmu pengasihan lebih luas cakupannya. Biasanya berupa doa atau wirid yang tujuannya memperkuat aura kasih sayang dan membuka jalan jodoh. Banyak di antaranya bersumber dari tradisi Islami (ayat Qur’an atau doa tertentu).

Kelebihan: Lebih ringan, alami, dan cenderung aman dipraktikkan.

Risiko: Perlu konsistensi doa dan tirakat; hasilnya lebih bertahap.

Perbedaan Utama

  • Pelet: Fokus mengikat cinta/ketertarikan target tertentu.
  • Susuk: Fokus meningkatkan daya tarik dan pesona diri.
  • Pengasihan: Fokus membuka aura kasih sayang dan memperlancar jodoh secara umum.
Catatan: Semua praktik ini memiliki konsekuensi. Penting untuk memahami etika dan melibatkan praktisi yang benar-benar ahli.

Kesimpulan

Meski sering dianggap sama, pelet, susuk, dan ilmu pengasihan memiliki tujuan dan cara kerja yang berbeda. Pilihlah jalan yang sesuai dengan kebutuhan, niat yang baik, dan selalu perhatikan risiko serta etika spiritual.

Mas Dimas

Saya Dimas, lebih senang dipanggil Mas Dimas. Saya memilih menyebut diri sebagai Praktisi Spiritual. Saya pernah dikenal sebagai paranormal, namun belum sepenuhnya mendalami ilmu kejawen maupun ketawadhuan. Pernah pula disebut ustadz, tetapi saya merasa belum banyak memberi manfaat yang dapat diteladani. Bagi saya, gelar bukanlah tujuan—yang terpenting adalah terus belajar dan memperbaiki diri.